Wednesday, March 02, 2005
Alasan utama saya memilih topik ini adalah perasaan tergelitik pas baca testi milik salah seorang temen saya. Well, di testi itu temen saya (yang tidak ingin saya sebutkan namanya) dibilang Setia..plus embel2 alasannya yaitu karena sampai sekarang dia belum bisa lupain mantannya yang udah putus kira2 6 tahun yang lalu.
Cuma agak heran aja, kenapa dari sekian banyak kata sifat yang ada di bahasa Indonesia harus memilih kata Setia untuk menggambarkan kejadian di atas? Kalau menurut saya kata sifat yang lebih tepat adalah Setia Nggak Penting.
Kenapa?
Karena dalam benak saya kesetiaan itu untuk hubungan yang memiliki keterikatan, misalnya seorang pegawai terhadap perusahaan dia bekerja, seorang suami pada istrinya (and vice versa), kita dengan teman/sahabat kita, kita dengan keluarga kita, kita dengan pasangan/pacar/tunangan atau apapun yang mengandung komitmenlah.
Saya pernah terjebak dengan sifat Setia Ngga Penting seperti itu..waiting so long for someone tanpa adanya keterikatan..In the end I did it for nothing! Dengan alasan setia, saya keukeuh bertahan nungguin dia. Jadi unrealistic kan? Tambah lagi nih gelarnya Setia-Nggak-Penting-Unrealistic.
Back to previous topic, kalo dalam kasus diatas trus gimana dengan mantannya yang ternyata sudah move on, realizing there is no way for them to be together again? Berarti dia nggak setia namanya?