Sunday, August 06, 2006
"Gue baru putus lagi dong!" Belum lagi, jarak yang memisahkan kami..bikin komunikasi jadi nggak lancar..sekalinya ada waktu untuk telpon-telponan..eh malah dipake berantem. Dan satu lagi, pemarahnya dia itu lohhh!! Bikin sakit hati aja deh, kalau udah keluar emosinya.
Hah? Well, walaupun udah bisa gue duga sebelumnya..tetap aja gue kaget waktu temen baik gue ini bilang dia putus (lagi) sama pacarnya. Gimana ya..bukannya nggak support tapi emang mereka keliatan kaya puzzle yang nggak match, dan parahnya walaupun temen gue ini udah berusaha shape-up bentuk puzzle-nya supaya bisa fit, pihak yang lainnya keukeuh dengan bentuk asalnya. Jadi aja temen gue ini merasa pegel sendiri.Berusaha sendirian aja. Di satu sisi, ternyata pihak yang lainnya juga pegel. Akhirnya, tanpa ada kata mufakat (karena temen gue ini sebenernya nggak mau diputusin), jadilah mereka putus (lagi).
---
"Gals, akhirnya gue putus lagi sama pria gue."
Suatu sms dari temen gue yang lain di malam hari mengejutkan gue..yah nggak kaget-kaget amat juga sih, soalnya temen gue yang ini emang udah punya feeling kuat bahwa dia bakal putus dari seminggu yang lalu. Jadi more or less, gue udah agak siap mental dengernya. Lagipula, memang temen gue ini udah sering mengeluh, betapa nggak baiknya komunikasi diantara mereka, yang bikin hubungan mereka jadi nggak berkualitas.
---
"I've been dumped. By next month I'll move to my aunt's house."
Nah kalo dari temen yang ini..gue beneran kaget. Karena dari info-info sebelumnya, keliatannya sih dia udah berhasil pulihin hubungan dia sama suaminya yang retak karena orang ketiga (temen gue yang jadi korbannya).
---
"Hun, kok semuanya temen-temenku pada putus, malah ada yang mau cerai segala."
"Trus kenapa?"
"AKu heran aja ...emang hubungan mereka segitu bermasalahnya ya..sampai putus (cerai) musti jadi jalan keluarnya.Kita juga punya banyak masalah, tapi nggak putus.
"Loh setiap orang kan punya reaksi yang berbeda-beda atas suatu kejadian, sayang."
Pikiran gue melayang kembali ke saat hubungan gue masih berumur beberapa bulan. Fase, yang untuk gue, bisa dibilang fase neraka dunia. Gue menderita banget di awal-awal hubungan kami, karena sangat terganggu sama kehadiran pihak ketiga yang menurut gue sangat mengancam posisi gue sebagai pacar. Dan pria gue tercinta itu, keukeuh tidak ingin memahami perasaaan gue karena menurut dia itu nggak reasonable. Jadinya tiap gue protes karena menurut gue si orang ketiga itu kelewat manja sama pria gue, yang ada malah berantem.
Uhhh..udah beribu-ribu kali pengen putus aja rasanya saat itu!!!
Tapi nyatanya..gue masih bertahan sampai sekarang.
Seiring dengan waktu, si pria gue itu lambat laun makin memahami kegundahan gue akan kehadiran orang ketiga itu. Yang pasti sih makin sabar...sehingga mana kala gue lagi kepingin cari gara-gara dengan menyatakan kecemburuan gue, dia bisa berkata dengan berseloroh:
"Tuh kan hun-hun mulai lagi..sini-sini aku peluk..biar kamu percaya cuma kamu aja yang aku pikirin dan sayang." Uhh langsung luluhhh!!
Komunikasi juga makin intens, dengan berbagai media dari yang mahal (seperti telpon dengan gsm di peak hour), telpon murah pakai simpati (bela-belain ngantuk-ngantuk nunggu jam 11 malem), chatting, atopun kirim-kirim email singkat. Tujuannya nggak lain dan nggak bukan, supaya at least..kami tetap update dengan kondisi satu sama lain. Sering kali, waktu gue dikenalin sama temen-temennya dia (dan juga sebaliknya), gue udah ngerasa kenal banget sama orang yang baru dia kenalin itu..sangkin seringnya denger cerita tentang orang itu sebelumnya.
Tapi yahh..sampai saat ini masih banyak juga hal-hal (biasanya sih cuma prantal-printil) yang bikin kita jadi bete-betean, seperti misalnya pria gue itu selalu ngomel..kalau gue nggak bilang acara gue hari ini kemana aja. Tentunya dengan berlandaskan asas kebebasan, gue protes abis-abisan sikap dia itu. Tapi sialnya, dengan kebijaksanaan tingkat tinggi dia bilang: "Loh, aku kan nggak suruh kamu minta ijin..aku cuma pingin tau aja kamu lagi ada dimana..supaya aku ngga merasa khawatir kalau aku telp rumah kamu malam-malam, pacarku tersayang ini belum pulang juga sementara hp-nya nggak diangkat (atau mati)." Uhh..kalau udah ada kata-kata sayang-sayangnya bisa dipastikan 98%, gue jadi gampang luluh. Jadilah gue mulai menerapkan kebiasaan memberikan pre-info tentang acara gue hari ini mau ngapain aja, yang ternyata berbuntut ke gue..juga kepingin tau dia mau ada rencana apa aja hari itu. Hihihi.
Hmm..mungkin emang masalah yang gue hadapi di hubungan gue..nggak segitu rumitnya kali dibanding masalah yang dihadapi temen-temen gue. Walaupun dalam benak gue, berdasarkan cerita-cerita mereka..sebenarnya masalah yang dihadapi sama-sama aja kok, masalah komunikasi..masalah kekurangpekaan terhadap perasaan pasangannya..
masalah penyesuaian diri karena berasal (hidup) dalam lingkungan dan budaya yang berbeda. Jadi kenapa dong mereka putus..dan gue nggak?
Ah, ruwet banget.
Udah disyukuri aja, kalau sampai saat ini..gue masih mampu dan masih niat plus tetap semangat untuk menyesuaikan diri dan menshape-up bentuk puzzle gue dengan pasangan gue. Karena masalah boleh sama, tapi kalau niat-nya beda...pasti hasil akhirnya juga akan beda kan?
Postingan ini untuk sebongkah pacarku yang nun (relatif) jauh** di sana
** Sebenernya jauh deketnya sih tergantung dari jalan tol cipularang lagi rusak atau nggak sih. :)
posted by ketket | 2:30 AM
11 Comments:
6:59 AM -edi- said...love u babe...
11:48 PM said...beberapa orang/pasangan willing to compromise, mungkin lo termsuk yg begitu, makannya ga putus2... kawin dong! :D
8:33 AM said...Mmm.. kenapa lagi banyak yg putus cinta yaak?
11:27 AM said...Yup..
Kadang2 orang suka terlalu menggampangkan, putus ama cerai. Giliran udah putus/cerai, baru deh termehek2 pengen balik lagi.
Sebenarnya, komen ini nymbg gak ya..? :D
knapa SBnya ngadat trin. klo mau putus hrus niat, tegas, dan mantap
8:59 PM ime' said...huhuhuhuuhu... dirimu dirimuuu...
gue pikir elo putus... cckckckckckckk... mengagetkan sajah :P
Ah.. dasar wanita, mudah sekali luluh! :-)) gak koq, yg ini hak masing2 perempuan.. Jangan terpengaruh jadi bete trus putus, ya, Ket..?
Blessed weekend, good shaping-up! ;-)
yang kawin ajah bisa cerai, apalagi yang pacaran. Pada dasarnya kan manusia makhluk individu, so ... kalo lagi butuh sendiri, yaaaa sendiri ajah. he he he he
9:09 AM said...menurut gue memang manusia atau seluruh makhluk di muka bumi ini tidak ditakdirkan berpasang-pasangan. Lihat aja gini, kalau ada orang jalan mesra in public mungkin sebagian orang berpikiran gila mesra bgt mereka. Kalau gue berpikir, sampe kapan mereka akan bertahan? Atau, mereka pasti bukan suami istri. Kalau pun suami istri pasti penganten baru. Why?
Karena manusia itu tidak setia, mereka bosan, kalau pun ada pasangan menikah yang dapat bertahan lama, itu bukan cinta, tapi karena mereka merasa harus mempertahankan komitmen demi hal yg lain, dan yang pasti bukan cinta. Tidak hanya manusia, hewan-hewan pun bergonta-ganti pasangan.
Mungkin hanya buaya yg setia pada pasangannya. Entah kenapa justru buaya memiliki nama buruk sebagai julukan laki-laki yang tidak setia. Padahal kalau kita nonton national geographic dapat kita lihat, ternyata buaya satu-satunya makhluk tuhan yang setia.
Anyway, dr apa yg bunglon_imut bilang mungkin kita bisa belajar sesuatu : se-'buaya' apapun anda, anda tetap punya kapabilitas kok utk setia sama pasangan anda (wong yang buaya beneran aja bisaa .. hehe)
11:45 PM said...walk straight and shake hands with everyone. till you reach the top. the love will follow.