Tuesday, September 19, 2006
"Gue akan bilang sama dia." Suara sahabat sayur-dan-garam gue tiba-tiba mengumandang di keheningan dalam taksi.
Gue mengangkat alis..heran.
"Kali ini gue akan bilang sama dia, perasaan gue..dan gue akan tanya apa yang sebenernya jadi masalah di antara kita."
Oh, okey..there she go again. Talking about her ex. Masih penasaran kenapa bisa-bisanya pria-nya itu bener2 ilfil (dan seperti ngga ada sisanya) gitu..padahal baru 2 bulan waktu berjalan sejak mereka putus.
Bilang dong sama dia, perasaan lo yang sebenernya gimana, tantang gue suatu waktu..setelah mendengar keluhannya beruang-ulang serta keinginannya untuk 'balik' sama pacarnya itu.
Masalahnya sahabat gue ini, cuma ngeluh aja..tapi ngga pernah berani nyatain perasaannya dia yang sebenernya sama si pria (mantan) itu. Gemes juga kan dengernya?
Ha, rupanya kali ini dia memutuskan untuk mengikuti saran gue.
"Tapi Ket..kalau tiba-tiba dia nolak gue gimana ya?"
"Pliss deh Sar..mending mana sih untuk lo? Langsung ditikam atau disayat-sayat dulu, trus dikasih perasan jeruk nipis, dipotong-potong, dimasukkin karung dan dibiarin membusuk?"
Okey, agak terlalu kejam sih memang. Tapi percaya deh..butuh ketegasan tingkat internasional untuk berbicara sama sahabat gue ini.
"Ngapain sih menyiksa diri lama-lama?" kata gue lagi.
---
0818xxxxxx calling.
Lah tumben amat nih anak telpon malem-malem?
"Yes bos..?" jawab gue akhirnya.
"Katruuun...gue barusan mendapat tikaman terakhir gue."
Oh-oh...kenapa lagi nih?
"Tadi gue makan malam sama dia. Guess what, gue bener-bener speechless, clueless, dan akhirnya malah ngga jadi ngomong apa-apa sama dia. Abis dianya udah garing banget gitu sama gue."
Dimana letak tikamannya?
"Dan akhirnya karena putus asa, pulangnya gue telpon Yurike (bukan nama sebenernya, pastinya!), temen kerjanya dia. Dan gue tanya sama dia, bener-bener nggak ada peluang lagi ya untuk gue."
I think I know how the story will end..
"Lo tau dia bilang apa?"
...
"Dia bilang, udah nggak ada harapan lagi untuk gue."
...
"Dia bilang, better gue lupain aja pria itu."
...
"Dia juga bilang, udah ada wanita lain yang dia deketin, cantik dan adek kelas kita pula..dan lo tau yang paling kerennya?"
...
"Dia udah ngumpulin brosur wedding lagi."
Hah?
---
Sahabat gue itu, memandang ke luar jendela taksi. "Masih sakit banget rasanya..."
Gue menghela nafas. Don't know what to say.
"Ah tapi sebenernya gue cemen banget ya.." katanya lagi.
"Enggaklah...siapapun yang ada di posisi lo, pasti juga akan merasa kaya gitu," kata gue akhirnya.
Hening lagi.
"Tapi..badai pasti berlalu..yakin deh," kata gue, dengan agak sok bijaksana.
Dia cuma mengangguk-angguk.
"Liat aja badai Tsunami, walau pelan-pelan..Aceh recover juga kan.." kata gue lagi. Agak mulai hilang arah..maklum ngga biasa di posisi-in sebagai orang yg bijaksana. "Atau perang Irak atau bencana Yogya..semua badai pasti berlalu." Okey..okey..gue mulai tambah ngaco.
"Iya ya...nggak ada artinya masalah gue yang cuma segini doang dibanding masalah di dunia ini," katanya setengah ketawa dan nangis..antara geli dan kesal mungkin mendengar analogi gue.
"Yah nggak lah..kalau yang namanya masalah hati, pasti berat lah..."kata gue berusaha merevisi statement gue sebelumnya, jangan sampai di tengah-tengah kesedihannya, dia merasa gue malah meremehkan masalahnya dia..
"Tapi..masih lebih berat lagi lumpur Sidoarjo kan?" katanya lagi.
Hahahaha...kontan kita ketawa bareng-bareng..sampai-sampai si sopir taksi agak terlonjak kaget.
"Jadi ingat ya..manakala lo merasa putus asa dan nggak tahan dengan kesedihan lo..."
"Iya..iya..inget Tsunami kan?" katanya, tersenyum.
"Badai pasti berlalu, maksud gue...takes time..tapi pasti berlalu."
posted by ketket | 11:20 PM
5 Comments:
7:26 PM said..."Badai Pasti Berlalu" ya..?
Gitu ya..?
Ehhmm..
Iya ya..
Semoga..
Dan semoga berlalunya secepat angin yang menghapus debu di jalanan, menisbikan air mata, dan kita kan dapat melangkah kembali, meluruskan arah..
mmm... bagus juga tuh :P
badai emang pasti berlalu sih ket ;)
heheeh...
gpp jadi orang bijak sekali-sekali; mana tau, kedepannya lo bener-bener butuh orang bijak :D *udah ngaco juga yah gue?*
masalahnya, orang yg lagi kena musibah tuh kadang maunya ngomongiiiiin melulu soal tindakan apa yang akan diambil, tapi tidak bertindak2 juga sehingga yg dengerin jadi bosen abisssss ^_^ dan cuma bisa bilang: Badai Pasti Berlalu... he...he...he...
7:53 PM said...Bri: In this case..nggak kok, temen sayur-and-garam gue itu udah cukup banyak berusaha. So only time will heal her pain.
-Katrin
Ket, salam buat temen kita itu.. mudah2an dia cepet dapet yang terbaik..