Tuesday, May 13, 2008
Gue termasuk orang yang demen (baca: freaks) banget nonton serial TV.
Dulu semasa kecil, jamannya baru TVRI aja yang ada, hampir semua serial TV gue tonton, dari mulai Voltus, Gigi (inget nggak? Yang punya tongkat ajaib itu loh), Richie Rich, The Little House on the Prairie, Heidi, Ria Jenaka, sampai-sampai film akhir pekan juga dengan rajinnya gue ikuti, makanya jangan heran kalau gue lumayan tau film-filmnya Rano Karno, Lidya Kandow ataupun Yenny Rachman (kalian tahu nggak ya kalau ada artis-artis bernama ini dalam kancah perfilm-an Indonesia?).
Sampai sekarang, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang selain berdampak pada variabilitas teknologi juga pada inovasi umat manusia, yang pada akhirnya mendukung terjadinya pembajakan pada teknologi DVD, hobi gue itu semakin ter-eksplorasilah (hmm..kok istilah ini agak kurang tepat ya..ada yang tahu imbuhan yang tepat untuk eksplorasi?). Kalau dulu, kita harus menantikan setiap minggu untuk menyaksikan film kesayangan kita, sekarang..semuanya udah di-provide dalam satu package. Bisa nonton sekaligus, sampai muntah.
Deretan film-film seri yang gue ikutin juga makin lama makin banyak. Hampir semua film seri gue suka sih..cuma biasanya gue lebih suka menghindar dari film-film serial Taiwan atau Korea. Iya, trauma gue! Semasa kuliah, gue kecanduan berat sama yang namanya Meteor Garden (1 en 2). Nggak tau kenapa, jalan ceritanya tuh tempting banget..bikin nggak bisa berhenti nonton. Makanya sehabis Meteor Garden freak itu berhasil gue lalui, gue say no! no! ke film-film Taiwan en Korea lainnya. Sempet kebablasan juga sih..beberapa tahun kemarin, gue kecanduan Full House, tapi abis itu bener-bener nggak pernah deh. Udah bersih gue! (loh ini lagi ngomongin kecanduan film apa narkoba sih?).
Yang paling parah, kedemenan nonton ini berdampak juga pada perkembangan otak dan mental gue. Sering kali gue tuh melekat banget sama film-film seri yang gue tonton, yah gimana nggak untuk film seri 20-25 episode, bisa gue habiskan dalam tempo 1 minggu paling lama. Buruknya lagi, gue juga suka mengulang-ulang film seri yang udah gue tonton pula. Pernah satu waktu, gue mengulang nonton serial TV Friends (yang udah berjalan 5 season). Hasilnya? I start talking like Rachel! Dengan gaya bicara yang sangat ekspresif dan memberikan penekanan pada konsonan-konsonan tertentu.
Selain itu, gue juga sering mengalami perubahan idealisme dan keinginan manakala gue berpindah dari satu film seri ke film seri lainnya. Misalnya, waktu gue lagi nonton Heroes, gue pengen banget punya kelebihan alami seperti yang dipunyain tokoh-tokoh Heroes. Trus waktu gue ikutin serial TV Grey’s Anatomy, langsung pengen banget jadi dokter bedah. Kalau keinginan yang itu sih masih nggak apa-apa ya..tapi masalahnya ada juga yang berdampak pada retardasi mental gue. Misalnya, manakala gue mengikuti serial TV The L-Word, sekonyong-konyong kok gue pengen jadi lesbian yah? (dan bahkan mulai meragukan..jangan-jangan sebenarnya gue lesbian?), trus pas nonton Gilmore Girls gue malah pengen jadi single parent (padahal kan harusnya pengen jadi ibu-anak yang hubungannya seperti di film itu yah?). Hmmm…makanya gue lagi nahan-nahan diri nih untuk nggak nonton Six Feet Under, soalnya itu tentang kehidupan keluarga yang kerjanya di pemakaman gitu..ribet juga kalau tiba-tiba gue terinspirasi untuk terlibat dalam bisnis itu kan?
Selain rasa candu yang terdapat selama gue nonton film-film seri itu, hal lainnya yang sulita untuk dihilangkan adalah perasaan sedih manakala serial itu sudah berakhir. Misalnya nih, waktu season 3 Grey’s Anatomy udah abis..padahal selama 5 hari kebelakang, rasanya hidup gue udah dipenuhi dengan kehidupan tokoh-tokoh di Grey’s Anatomy, ehh..tiba-tiba mereka udah nggak ada lagi dalam kehidupan gue. Rasanya jadi hampa, sedih, dan mellow-yellow gitu deh. Butuh waktu beberapa hari untuk me-recover perasaan gue. Ibaratnya kaya cinta lokasi gitu, tapi beneran loh!! Bahkan waktu serial TV Friends habis, gue malah sampai nangis segala. Bayangin aja, tuh film seri itu udah gue ikutin selama 10 tahun..bukan cinta lokasi lagi itu mah namanya, udah nyaris kawin..hihihi.
posted by ketket | 10:02 PM
4 Comments:
12:42 AM said...hmm. bisa gitu ya? pantesan waktu ngikutin numb3rs, gw berasa agak sedikit pinter matematika.. *ngasal*
2:40 AM ime' said...gile...
kok kayaknya, cuman gue yah yang nggak terlalu menggilai tv????
tulisannya kok di laptop gua keciiil bgt seh?
8:07 AM ketket said...nah gue juga bingung kenapa postingan yang ini font-nya kecil banget yah?